Kamis, 20 Mei 2010

sebuah ungkapan dalam hati.!!!


Saat kata tak lagi dapat terucap, aku lebih memilih untuk diam, memendam apa yang kurasa. Mendengarkan apa kata mereka yang selalu saja bisa menilai orang dengan mudahnya dan kemudian menghakiminya, padahal mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi pada jiwa yang mereka hakimi itu. Dunia memang aneh, terus saja menghadirkan keadaan yang tak layak untuk dirasakan oleh siapapun. Tapi ya sudahlah, mungkin itu adalah salah satu dampak dari sebuah system demokrasi yang sedang berjalan ini. Tapi apakah demokrasi hanya sebatas itu? Hanya sebatas mengungkapkan kata yang mereka miliki tanpa memperhatikan kelayakan bertutur kata, tanpa memperhatikan hak orang lain untuk dapat dinilai dengan layak?
Ya, skali lagi aku hanya bisa diam, lebih memilih untuk diam tepatnya, dari pada mengikuti mereka yang saya rasa tidak adil. Cukuplah mereka yang berlaku seperti itu, untuk ku jangan sampai melakukan apa yang mereka lakukan. Begini saja aku sudah kelelahan apalagi harus memikirkan orang lain, memikirkan yang cenderung menghakimi tentunya, aku rasa itu hanya akan membuatku semakin lelah.
TUHAN, aku yakin Engkau Maha Adil dan Maha Bijaksana serta Maha mengetahui atas apa yang kurasakan saat ini. Beri aku sebuah kesempatan, beri aku waktu, aku hanya inginkan ketenangan bukan comoohan dari mereka. Aku hanya membutuhkan sebuah kasih saying bukan hinaan. Beri aku itu semua layaknya Engkau memberikan kesempurnaan hidup lepada MUHAMMAD SAW. TUHAN, aku tahu aku hina dan sedikitpun tak layak untuk aku menuntut kepada-MU. Tapi TUHAN, bukankah Engkau Maha Pengasih, tak sulit aku rasa untuk-MU menganugerahkan kasih sayaang itu pada ku walau hanya setitik saja. TUHAN, disisa-sisa semangat ini aku yakin masih ada pertolongan yang Engkau tujukan padaku.
TUHAN, dalam diam ini aku yakin Engkau tahu apa yang sedang ku fikirkan. Tentang dia, tentang hidup, tentang masa depan, dan tentang masa lalu. TUHAN, salahkah aku atas apa yang kurasa saat ini? Aku sungguh tak berdaya dibuatnya. Aku sungguh dibuat gila. Ia adalah sosok yang kucari selama ini. Entahlah, mendengar suaranya saja aku sudah merasakan kedamaian apalagi kalau sampai aku sempat untuk menatap wajahnya, wajah yang kurasa sangat mampu membuatku terperangah. Setiap detiknya aku tak mampu untuk meghilangkannya dari fikiranku. Ya, aku tahu aku salah, tapi apakah mungkin untuk saya menahan perasaan dan menahan hati sementara seluruh hatiku pun sudah terlambat untuk menolak kehadirannya.
Kamu, lelakiku. Ya sebut saja lelakiku karena memang kamulah yang ku harapkan untuk menjadi lelaki dalam kehidupanku yang hanya sementara ini. Karena memang kamulah satu-satunya lelaki yang ada di relung hati. Tidakkah kau lihat bahwa aku merasakan sakit jika saja kau jauh dari pandanganku apalagi jika kamu menjauh dari hatiku, tidakkah kau rasakan sakit itu? Dengar wahai lelakiku, aku tak inginkan lebih, aku hanya ingin kau melihatku kedalam hatiku, hingga akhirnya kau sadari betapa aku benar-benar mencintaimu. Sedikit saja, beri aku ruang dalam hatimu, beri aku kesempatan, beri aku setitik embun yang kau miliki. Lelakiku, tuturmu indah hingga aku tak mampu untuk melupakan setiap kata yang kau ucapkan. Lelakiku, percayalah bahwa aku benar-benar tulus dengan perasaanku ini.
Sedikitpun waktu takan pernah ku buang percuma, aku ingin tetap menjadikan mu sebagai satu-satunya lelaki yang bertahta dalam hati. Sedetikpun takan ku biarkan berlalu tanpa dirimu di dalam hatiku. Karena ku rasa ini indah, karena kurasa ini menyejukkan.
Lelakiku, terimakasih atas segala bentuk perhatian yang selama ini kau tujukan pada diriku yang memang mengharapkan hal itu. Semua takan pernah aku lupa, semua sudah terukir jelas dalam hati. Kau adalah yang terindah. Sedikitnya kau telah menerima aku dengan perasaan yang kumiliki ini, dan aku bahagia atas hal itu. Terimakasih atas segala bentuk pengorbanan yang tanpa sadar kau berikan. Tapi maafkan aku jika aku lancing terhadap dirimu. Maafkan aku karena telah membuatmu lelah. Maafkan aku telah membuat hatimu terbagi. Semua ini adalah diluar batas kemampuanku. Aku sungguh tak mampu untuk dapat menahan segala perasaan dalam dada sekalipun pada awal kedekatan kita, kamu sudah memberikan sebuah peringatan bahwa aku harus bisa menahan segala bentuk kemungkinan yang kelak kan datang. Sekarang mungkin aku adalah wanita yang sungguh tak memiliki rasa atas sesamanya, mungkin aku terlalu egois karena aku terlalu mementingkan perasaanku, dan mungkin benar aku adalah wanita yang tak memiliki fikiran jernih atas keadaan yang kemudian menimpa sesamaku. Karena aku telah mencintaimu, mencintai lelaki yang sebenarnya sudah memiliki kekasih dalam hatinya. Tapi dengarlah lelakiku, aku sungguh tak ada niat untuk melukai siapapun  terlebih itu adalah dia, kekasihmu. Aku sungguh tak ingin melukai siapapun. Lelakiku, tahukah bahwa aku seperti dikejar sebuah kerumunan yang semakin lama semakin bertambah jumlahnya, ya aku seperti dikejar sebuah dosa. Tapi skali lagi dengarlah, aku mencintaimu karena yang ku tahu kau belum memiliki siapapun di dalam relung hatimu. Yang ku tahu kau masih sendiri. Dan sekarang aku rasa semua sudah terlambat. Terlambat untuk aku mengatakan bahwa aku tidak mencintaimu karena hatiku selalu saja berkata bahwa aku mencintaimu. Semua sudah terlambat karena aku sudah terlalu maksimal untuk mencurahkan segala bentuk perasaan kepada dirimu wahai lelakiku.
Sungguh jauh dalam relung hati, aku pun selalu saja memikirkan atas apa yang akan terjadi kelak. Bagaimana dengan hatinya jika saja ia tahu bahwa aku mencintai kekasihnya? Bagaimana dengan luka yang akan ia rasa juka ia tahu bahwa aku telah menguasai separuh hati kekasihnya? Bagaimana dengan emosinya jika ia mengetahui bahwa akulah orang yang telah mengambil haknya atas kekasinya. Kekasihnya adalah lelaki yang kini ku cintai. Sungguh aku berada dalam keadaan yang rumit. Aku tak mampu untuk bernafas lega. Aku bahagia karena aku menemukan kamu wahai lelakiku, bahagia karena aku dapat mencintai lelaki layaknya kamu, tapi akupun harus tertunduk lemah karena aku tahu aku bahwa cintaku ini akan membuat luka disebagian hati orang, ya aku salah.
Dan untuk kalian yang berpengalaman dalam menghakimi orang lain, silahkan salahkan aku atas perasaan ini. Karena akupun menyadari bahwa aku telah mencintai seorang lelaki yang sudah memiliki kekasih. Aku tahu aku salah. Hukum aku dengan cara kalian jika itu membuat baik keadaan, jika itu mampu membuat rasa ini bisa dimengerti oleh kalian.

Selasa, 18 Mei 2010

ANGKUH.!!!!!

Untuk kalian yg merasa tersakiti atas sikap dan sifat saya yg dingin.!
Maaf jika slama ini telah melukai hati kalian,
maaf jika slama ini terus saja membuat beban pikiran,
maaf jika slama ini saya sdkit banyak'y membuat hati menjadi tak tenang.!
tp inilah saya,
saya yg penuh kekurangan,
saya yg penuh keangkuhan,
saya yg penuh kejelekan,
dan saya yg penuh dgn cara dan pemikiran yg salah.!
tp yakinlah kawan, jika saja kalian tidak membuat luka dihati saya trlebih dahulu, smua itu takan menimpa kalian.
Sikap dan sifat dingin itu tidak serta merta muncul bgt saja tanpa ada alasan kuat.
Terlebih jika hati ini yg kalian sayat, jgnlah kalian berharap bisa mendapatkan kehangatan yg dulu pernah terajut.!
saya memang bersalah, tp tidak kah kalian berfikir bahwa saya manusia biasa yg memiliki perasaan yg tak ingin sdkitpun tersakiti.!
Bukankah saya sudah memberikan apa yg kalian inginkan.?
Bukankah saya sudah menjaga perasaan kalian.?
Tidak sulit bukan untuk kalian bs berusaha untuk juga menjaga perasaan saya.?
Berkacalah kawan, smua ini sungguh tak mengenakan hati.!
Tp apa daya,
terlalu sakit hati ini untuk saya bersikap sperti biasa sementara hati ini terus saja menangis, merintih kesakitan atas luka yg kalian torehkan.!
Terlebih kepercayaan yg telah saya beri ternyata justru kalian injak2 dan tak bernilai sedikitpun.!
Kawan,
maaf jika saya harus tetap pada posisi sikap dan sifat yg dingin.!
Inilah saya, yg jika hati'y disakiti sekalipun hanya sedikt, maka hilanglah rasa simpati pada kalian.
Terlebih ini menyangkut kepercayaan.!
Ingatlah kawan,
HARGA MATI UNTUK SEBUAH KEPERCAYAAN.!!!!!
Maaf itu pasti ada, tp untuk kembali merajut kehangatan, saya rasa itu yg sulit.!!!

Skali lagi maaf atas stiap sikap yg membuat kalian tak nyaman.!
Saya bukanlah org baik seperti kalian,
saya hanya manusia hina yg tak henti'y berbuat dosa.!
Smoga perlindungan-NYA sll menyertai kalian.!
Terimakasih,

KELU.!!!!!!!!!!

pernah aku mencinta
pernah pula aku terluka
semua terjadi berkesinambungan
seperti matahari dan bulan
yang tak pernah lelah menyinari bumi
yang tak pernah menciptakan keindahan
pernah aku tertawa
kemudian aku menangis terisak
karena cinta di dalam dada
karena luka di dinding hati
karena rasa kehilangan
pernah pula aku terdiam
membujur kaku dalam waktu
tak ubahnya raga yang tak berjiwa
layaknya mata yang terbelalak dalam gelap
takan pernah mampu mendapati sebuah cahaya

katakan saja putus asa... tapi aku mampu untuk berdiri kembali setelahnya!!!!!!!!!

beban ini berat, bahkan trlalu berat dan melampaui batas kemampuan batinku.!
trlalu rapuh agak'y jiwa ini jika harus memikul sgala bentuk perkara yg tak nampak tp amat sangat menyiksa batin.!
ya, jiwa ini terlalu rapuh bahkan utk menyemangati diripun sudah tak kuasa.!
Nampak kuat tp trnyata sangat mudah disakiti, nampak ceria tp trnyata mengandung sejuta kepedihan, nampak tenang tp trnyata gejolak itu kian meradang, bahkan benteng pun kan runtuh dibuat'y.!
dan... takan pernah ada yg mengerti, krn jiwa ini, batin ini hanya miliku seorg, dan mereka tak perduli atas perkara yg menimpa batinku.!
Sudahlah hentikan langkah itu, hentikan nafas itu, hentikan sgala bentuk harapan itu, krn kini batin itu takan pernah bisa brusaha terlebih mewujudkan smua harapan yg ada.!





Thank's MyDad.!!!
u are hero in my life...
n u are the best person coz u can make me fallen down.!!!

Rabu, 10 Februari 2010

pengakuan

Putihpun takan menjadi hitam
begitupun dgn cintaku yg takan mungkin berubah menjadi benci
terlebih lelaki itu adalah kau
lelaki yg ku pilih bukan lelaki yg memilihku...
Percayalah, aku kan baik-baik saja
jd mohon dgn sangat
jgn kau larang aku tuk tetap mencintaimu,
dan skalipun keadaanku saat ini tak baik
namun ini hanya sebuah luapan saja
tangisku itu hanya sebuah isyarat
bahwa aku sangat menyayangimu
bukan tangis yg mengisyaratkan luka...
Dan dengarlah wahai lelakiku,
abaikan saja tangisku ini
jika itu kan membuat mu tak nyaman,
namun hapuskanlah tangisku ini
jika kau rasakan ketulusan hati ini...
Wahai lelakiku...
Aku takan kecewa krn telah mencintaimu...
Percayalah...



7 Februari 2009